Review Indomie Ayam Geprek, Really Hype???
HYPE ABIS. Itulah jargon yang diusung oleh varian terbaru Indomie goreng. Dengan mengangkat menu kuliner yang lagi naik daun yakni ayam geprek, Indomie benar-benar pandai mengambil kesempatan dalam berbisnis.
Pertama kali tahu varian ini dari iklan komersial di stasiun televisi beberapa waktu silam. Iklannya cukup keren dan pastinya kekinian. Dikemas dengan tema yang disesuaikan dengan selera kuliner generasi millenial, Indomie ayam geprek sukses mendapatkan perhatian lebih dari target pasarnya.
Menu ayam geprek mulai dikenal sekitar tahun 2015 di area kampus saya dan menjadi begitu ngehits pada tahun 2018 kemarin. Saat itu, bahkan ada beberapa kafe yang menyajikan menu indomie goreng feat ayam geprek.
Jadi, platingnya adalah berupa indomie goreng disandingkan dengan topping ayam geprek pedas. Hasilnya? Kenikmatan khas indomie goreng berpadu dengan kekayaan bumbu rempah yang betul-betul menggoyang lidah.
Dari kreativitas ini jadilah menu tersebut begitu naik daun alias nge-hype. Saat tahu kalau PT Indofood mengeluarkan varian Indomie goreng rasa ayam geprek, sayapun tergerak untuk segera mencobanya. Hanya saja baru sempat menulis reviewnya sekarang. Telat ya? Hehe...
Di bungkusnya memang adagambar ayam geprek yang terpampang nyata. Tapi seperti biasanya, semua itu hanyalah fatamorgana. Cuma sebagai pemanis kemasan. He he... Dengan harga 2.500 rupiah per bungkus, Anda sudah bisa membawa pulang mie goreng hype abis ini ke rumah. Kita cek isinya ya?!
Di dalam kemasan ada sekeping mie dan 3 plastik kecil yang terdiri dari bumbu bubuk, minyak bumbu, dan tak ketinggalan topping kriuk-kriuk. Penampakan bumbunya berupa serbuk warna putih sama dengan mie lain. Lalu minyak bumbunya dipenuhi biji cabai serta kulitnya. Lebih mirip sambal.
Terakhir ada pula topping pelengkap berupa tepung goreng dengan taburan ijo-ijo kayak sayuran kering. Kresss renyahnya!
Saat dimasak, mienya tidak terlalu tebal seperti mie samyang. Tidak tipis dan pipih seperti varian indomie keriting juga. Gilig dan ukurannya sedang-sedang saja, kurang lebih sama dengan mie instan pada umumnya.
Di sini ada topping yang harusnya ditaburkan saat mie telah siap plating. Jangan keliru direbus ya?! Ada lho yang mengira ini sebagai sayuran kering yang harus direbus bersama mie terlebih dahulu. Padahal isinya kriuk-kriuk.
Saat memasak mie instan saya akan manasin air lebih dulu lalu menyiapkan bumbu bubuk & minyak bumbu di mangkuk. Setelah air mendidih baru mie dimasukkan. Aduk sekitar 3 menit atau sesuai selera. Kadang ada yang suka mie tidak terlalu matang. Ada juga yang sukanya mie dimasak sampai lunak.
Jadi, platingnya adalah berupa indomie goreng disandingkan dengan topping ayam geprek pedas. Hasilnya? Kenikmatan khas indomie goreng berpadu dengan kekayaan bumbu rempah yang betul-betul menggoyang lidah.
Dari kreativitas ini jadilah menu tersebut begitu naik daun alias nge-hype. Saat tahu kalau PT Indofood mengeluarkan varian Indomie goreng rasa ayam geprek, sayapun tergerak untuk segera mencobanya. Hanya saja baru sempat menulis reviewnya sekarang. Telat ya? Hehe...
Di bungkusnya memang ada
Di dalam kemasan ada sekeping mie dan 3 plastik kecil yang terdiri dari bumbu bubuk, minyak bumbu, dan tak ketinggalan topping kriuk-kriuk. Penampakan bumbunya berupa serbuk warna putih sama dengan mie lain. Lalu minyak bumbunya dipenuhi biji cabai serta kulitnya. Lebih mirip sambal.
Terakhir ada pula topping pelengkap berupa tepung goreng dengan taburan ijo-ijo kayak sayuran kering. Kresss renyahnya!
Saat dimasak, mienya tidak terlalu tebal seperti mie samyang. Tidak tipis dan pipih seperti varian indomie keriting juga. Gilig dan ukurannya sedang-sedang saja, kurang lebih sama dengan mie instan pada umumnya.
Di sini ada topping yang harusnya ditaburkan saat mie telah siap plating. Jangan keliru direbus ya?! Ada lho yang mengira ini sebagai sayuran kering yang harus direbus bersama mie terlebih dahulu. Padahal isinya kriuk-kriuk.
Saat memasak mie instan saya akan manasin air lebih dulu lalu menyiapkan bumbu bubuk & minyak bumbu di mangkuk. Setelah air mendidih baru mie dimasukkan. Aduk sekitar 3 menit atau sesuai selera. Kadang ada yang suka mie tidak terlalu matang. Ada juga yang sukanya mie dimasak sampai lunak.
Untuk indomie saya lebih suka memasaknya sampai kenyal saja seperti ini:
RASA Indomie Goreng Ayam Geprek
Oke untuk rasanya yang saya notice di suapan pertama adalah pedas yang panas. Hmm...pedas khas cabai rawit merah atau yang di daerah Semarang biasa disebut dengan cabe setan. Huh hah! Penyuka pedas wajib coba.Untuk rasa ayamnya kurang sih menurut saya. Jika Anda sudah membaca review Indomie Tengkleng Khas Jawa Tengah di blog ini, pasti tahu kalau di sana ada potongan daging kambing asli. Meski kecil tapi rasa kambingnya ada. Kalau indomie ayam geprek ini tanpa ayam, jadi jangan berharap ada ayamnya. He he
Dominan dengan rasa pedas ditambah sensasi kriuk dari topping, jujur saja ekspektasi saya tentang ayam tidak terealisasi. Bumbu pedasnya enak, sih. Tapi ya tidak ada sensasi makan ayam geprek. Iya, gitu.
However, untuk harga 2.500 rupiah dengan kualitas rasa dan mie yang seperti itu bisa dikategorikan murah tapi tetap enak. Saran saya, jika ingin merasakan sensasi ayam geprek yang lebih nyata, Anda bisa membeli ayam geprek kemudian mengkombinasikannya dengan indomie ayam geprek ini. Bagaimana menurut Anda? Ide bagus dong? Hihi
Well, sekian dulu untuk hari ini. Selamat mencoba mie yang hype abis ini ya! Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya, insyaa Allah! Memiliki pertanyaan, kritik, atau saran terkait tulisan ini? Silakan tinggalkan pesan untuk saya di kolom komentar. Komen yuk?! Xo ^_^
(diens)
#indomie
#indomie goreng
#indomie rasa ayam geprek
#indomie ayam geprek
#review indomie ayam geprek
#review indomie ayam geprek
Post a Comment for "Review Indomie Ayam Geprek, Really Hype???"
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini.